Ribuan Perusahaan di Kota Batu, Hanya 14 Yang Miliki Sertifikat Halal

oleh -441 views
Foto: Efi Rahayu kabid UMKM

KOTA BATU, Jumat (8 September 2017) suaraindonesia-news.com – Ribuan perusahaan makanan dan minuman Usaha  Mikro Kecil dan Menengah  (UMKM) di kota Batu  ternyata  tahun 2017 ini hanya terdapat  14 perusahaan yang memiliki sertifikasi  halal, sedang yang telah lolos  uji prodok hanya 34 perusahaan dan yang memilik hak paten  merek sebanyak 30 perusahaan.

Kepala bidang UMKM Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Batu Efi Rahayuningtiyah  saat ditemui di Kantornya, Jumat (8/9) mengatakan data tahun 2016   di kota Batu  ada sekitar 14 ribu perusahaan kecil menengah, sementara yang aktif sekitar 80 persen, dari jumlah tersebut hanya 14 perusahaan yang memiliki sertifikasi halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Dari ribuan perusahaan itu yang memiliki sertifikasi halal  tahun 2017 ini ada 14 perusahaan dan 30 UMKM yang telah  memiliki hak paten atau merek serta  terdapat 34 perusahaan lolos uji prodak sesuai dengan SNI,” kata Efi Rahayu.

Menurutnya,  pemahaman masyarakat terkait ijin atau legalitas   karena  dipengaruhi oleh  biayanya yang mahal, padahal faktanya tidak demikian, Pemkot Batu memberikan kemudahan bagi UMKM untuk pengurusan ijin perusahaan,  baik itu untuk memperoleh sertifikasi halal, uji prodak dan hak paten pada  merek.

“Dalam APBD tahun 2017 itu kita sudah menfasilitasi dan  mengalokasikan  anggraan untuk pengurusan  sertifikasi halal  itu secara gratis,” kata Efi.

Hal dimaksudkan, kata wanita berjilbab ini agar mereka atau  perusahaan  yang ada di kota Batu bisa memiliki daya saing yang kuat, bukan hanya pada tingkat local saja   tetapi juga mereka  bisa berkompetisi,  bersaing  di dunia internasional, khususnya pemasaran on line.

Ia juga melihat perusahaan –perusahaan  di kota Batu, khususnya Mamin sangatlah menjanjikan hanya saja mereka  banyak yang tidak memiliki legalitas yang dikeluarkan oleh pemerintah.  Selain itu mereka juga terkendala modal, Pemasaran dan kwalitas prodak.

“Kalau sekarang sudah jamannya  dunia global, kita harus dituntut mengikuti perkembangan jaman, tahu moment-moment  penting dikehendaki masyarakat, makanya ketika kita mengadakan pelatian, workshop  para UKMP di kota Batu pada antosias,” Jelasnya. (Adi Wiyono).

Tinggalkan Balasan