Ratusan Juta Dana Banpol Partai Demokrat Dipertanyakan

oleh -166 views
Wakil Bendaharan I DPC Partai Demokrat Moh. Abdurrahman

Sumenep, suaraindonesia-news.com – Dana Bantuan Politik (Banpol) Partai Demokrat Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur bernilai ratusan juta rupiah dipertanyakan oleh DPC partai demokrat. Pasalnya sejak tahun 2014-2015 mereka belum pernah menerima dana bantuan tersebut.

Budi, Salah satu kader Partai Demokrat, Pengurus PAC Kecamatan Kalianget mengatakan, selama ini pengurus DPC Patair Demokrat Sumenep terkesan tertutup soal realisasi bantuan dana tersebut. Padahal menurunya, sesuai aturan, sebagian dana harus dibagikan kepada PAC. Salah satunya untuk biaya pembinaan.

”Selama ini PAC tidak pernah menerima itu. Kami tidak tahu apa alasan tidak diberikannya dana tersebut,”katanya.

Menurutnya, tidak jelasnya penggunaan itu tidak hanya terjadi kali ini saja. Melainkan sudah berkali-kali.

”Setahu saya itu terjadi sejak tahun 2014 dan terakhir tahun 2015,” ujarnya singkat.

Sementara, Wakil Bendaharan I DPC Partai Demokrat Moh. Abdurrahman mengaku tidak tahu menahu soal penggunaan dana tersebut. Namun dirinya memastikan jika realisasi anggaran Banpol tahun 2014 dan 2015 sudah terealisasi dengan baik.

Menurutnya, dana Banpol yang diterima mulai tahun 2013 hingga tahun 2015 tidak sama.

“Tahun 2013 Demokrat menerima dana Banpol sebesar Rp 62 juta, tahun 2014 94 juta sedangkan tahun 2015 kedepan sebesar Rp 162 juta,”terangnya.

Ia menambahkan, besaran dana Banpol yang dikucirkan pemerintah daerah mengacu terhadap perolehan suara sah dalam Pemililihan Legislatif (Pileg) tahun 2014. Asumsinya, setiap suara dihargai sekitar Rp 15 ribu.

”Alhamdulillah perolehan suara tahun ini demokrat nomor dua setelah PKB. Saat ini kami punya tujuh kursi di DPRD Sumenep,” jelasnya.

Dikatakan, sesuai peraturan penggunaan bantuan Banpol sebanyak 60 persen untuk pendidikan politik dan 40 persen digunakan untuk adminitrasi perkantoran di DPDC.

Ditanya soal dugaan tidak teralisasinya banpol ke PAC, pihaknya mengaku tidak bisa menjawab secara rinci. Namun, pihaknya menduga adanya isu tersebut karena ada sentimen pribadi pasca pelaksanaan Muscab (Pergantian Ketua DPC) yang bakal dilaksankan bulan ini.

Diakuinya, secara struktural pihaknya mengetahui semua soal peruntukan tersebut. Karena yang banyak tahu keluar dan masuknya anggaran adalah dirinya. Apakah ada kaitannya dengan pelaksanaan mucap?. ”Itu pasti. Karena pasti ada perpecahan kandidat nanti,” pungkasnya, didepan awak media. (Zaini).

Tinggalkan Balasan