Reporter: Anam
Bangkalan, Kamis 25/08/2016 (suaraindonesia-news.com) – Sejumlah puluhan warga yang mengatas namakan Aliansi Masyarakat Banyuning Laok (AMBL), Kecamatan Geger, Kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa (Unras) didepan Mapolres Bangkalan, Kamis (25/08) siang.
Aksi damai ini dilakukan tak lain hanya untuk mempertanyakan kelanjutan proses hukum kasus dugaan penyelewengan beras untuk keluarga miskin (raskin) pada tahun 2005
“Kami sangat menyayangkan lambannya penanganan kasus yang melibatkan nama Marit selaku mantan Kepala Desa Banyuning Laok karena hingga saat ini masih belum ada kejelasan. Keadaan tersebut menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi, apalagi Marit saat ini kembali mencalonkan diri sebagai kepala desa. Kami ingin menuntut keadilan. Walau kasus ini sudah berur sebelas (11) tahun namun masih tidak jelas,” Teriak Tallip selaku korlap aksi.
Pihaknya juga meminta Kepolisian Kabupaten Bangkalan agar memberi kejelasan serta segera menuntaskan kasus tersebut.
Lebih lanjut pihaknya juga menilai dalam kasus tersebut banyak kejanggalan dikarenakan pada tahun 2009 silam berkas penyidikan telah dinyatakan lengkap dengan diiatilahkan berstatus P21 serta Marit pernah sampai ditahan selama 20 hari.
“Tapi kenapa berkas yang sudah lengkap itu tidak kunjung dilimpahkan ke Kejaksaan,” sesalnya.
Sementara itu Kapolres Bangkalan AKBP Anisulla M Ridha, didampingi Waka Polres Kompol Pauji beserta Kasat Reskrim AKP Adi Wira dan Kasubag Humas AKP Bidaruddin berjanji akan menelusuri capaian penanganan kasus tersebut juga pihaknya akan mencari tau tentang apa saja kendala yang dihadapi penyidik pada waktu itu hingga menyebabkan kasus ini belum tuntas.
“Kami mohon maaf Karena masih baru, tentunya perlu mempelajari duduk persoalan kasus ini namun kami akan berkoordinasi dengan pihak Kejaksaan karna kasus ini sudah P21, maka kami akan tampung untuk ditindak lanjuti,” papar Anissullah saat menemui perwakilan warga Banyuning Laok di ruang lobi Mapolres Bangkalan.
