Para Tokoh Berbagi Strategi Menghadapi MEA Di Unair

oleh -137 views

Reporter: Cahya

Surabaya, Kamis (15/12/2016) suaraindonesia-news.com – Sebagai provinsi yang unggul, Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melakukan pembenahan berbagai sektor. Hal tersebut yang diungkapkan oleh Gubernur Jatim Soekarwo dalam acara seminar nasional “Merekonstruksi Arah Pembangunan Nasional Menuju Daya Saing Bangsa di Era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)”. Seminar diselenggarakan oleh sivitas akademika Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga, Rabu (14/12), di Aula Garuda Mukti Kantor Manajemen UNAIR.

“Untuk menghindari terjadinya middle income trap, ada beberapa hal yang perlu dibenahi yakni memperkuat basis produksi dari segala sektor,” ujarnya.

Soekarwo juga menjabarkan upaya pengembangan pasar di Jatim guna meningkatkan surplus perdagangan. Ia memperkirakan, pada tahun 2017 pertumbuhan ekonomi Jatim sebesar 5,8 persen.

Ia juga sedang gencar dalam memberdayakan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang ada di Jatim agar provinsi ini bisa bersaing dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Selain Soekarwo, seminar itu dihadiri Bupati Lamongan H. Fadeli, Bupati Gresik Dr. H Sambari Halim Radianto, (Plt.) Gubernur Gorontalo Zudan Arif Fakrullah, Direktur Sekolah Pascasarjana UNAIR Prof. Dr. Hj. Sri Iswati, S.E., M.Si., Ak, dan dimoderatori oleh akademisi Fakultas Hukum UNAIR Suparto Wijoyo.

Rektor UNAIR Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, dalam sambutannya mengatakan, ada banyak hal yang harus ditelaah dan direkonstruksi dalam mewujudkan kesejahteraan dan kesiapan bangsa ini untuk menghadapi MEA.

“Ideologi bangsa kita harus dijadikan dasar dan pengarah proses pembangunan nasional. Pancasila harus menjadi acuan proses pembangunan,” tandas Prof. Nasih

“Saya berharap melalui seminar ini, kita bisa menyumbang pikiran untuk negara paling tidak untuk Provinsi Jawa Timur dan kita bersama membangun konsep ideal dalam pembangunan,” ujar Rektor UNAIR.

Bupati Lamongan memaparkan tentang kesiapan masyarakat Lamongan dalam menghadapi MEA. Ia membangun Balai Latihan kerja (BLK) sebagai strategi peningkatan kemampuan calon tenaga kerja agar terampil dan mampu bersaing.

Masih seputar strategi MEA, Prof. Iswati mengajak semua masyarakat untuk mengenal konsep MEA dan membangun beragam pemikiran agar masyarakat lebih unggul dalam era MEA.

Dalam seminar tersebut juga di launching Airlangga Development Journal volume pertama yang diterbitkan oleh Sekolah Pascasarjana UNAIR. Jurnal ini berisi artikel dari berbagai disiplin ilmu.

Selain itu, dalam acara tersebut juga ada pemberian 600 bibit sawo kecik dari Perum Perhutani untuk seluruh peserta seminar. Pemberian bibit sawo kecik itu bertujuan mendukung langkah pemerintah untuk menggalakkan penghijauan di seluruh penjuru daerah.

Tinggalkan Balasan