Nilai Semester di Bawah 2,27, Siswa Didenda 5 Sampai 10 Butir Telur Ayam Kampung

oleh -163 views
Foto : Ilustrasi

SUMENEP, SUARA INDONESIA-NEWS.COM – Sungguh ironis bagi siswa SMAN I Kecamatan/Pulau Masalembu Sumenep. Siswa yang nilai semesternya dibawah angka 2,27 dan terkena remedy, didenda 5 hingga 10 butir telur ayam kampung.

Telur ayam kampung diberikan para siswa remedy saat mengikuti ujian semester susulan, untuk memenuhi target nilai yang sudah ditentukan Dinas pendidikan. Bagi siswa yang membawa telur ayam kampung, nilainya akan didongkrak oleh oknum guru yang mendampinginya.

“Ini aneh, asal siswa yang terkena remedy pada mata pelajaran tertentu membawa telur ayam kampung, nilainya langsung dinaikkan saat mengikuti ujian semester susulan, kan etis kalau seperti ini,” kata Ahmad Subaidi (40), wali murid asal Desa Masalima, Kecamatan/Pulau Masalembu, Sumenep, Senin (15/12/2014).

Akibatnya wali murid dan masyarakat Masalembu resah, dan meminta pihak sekolah menghukum oknum yang melakukan perbuatan tidak terpuji tersebut. Karena peristiwa seperti itu sudah berlangsung selama 2 tahun, dan sogok menyogok dengan telur ayam kampung seakan sudah menjadi tradisi di sekolah tersebut.

“Kalau harga telurnya memang tidak seberapa, tapi peristiwa seperti itu tidak boleh terjadi di lembaga pendidikan, masak siswa sudah diajari sogok menyogok,” timpal Daeng Albar, warga Masalembu.

Sementara Kepala SMAN Masalembu, Untung Slamet, menampik tudingan masyarakat bahwa guru dilembaganya menerima sogokan telur ayam kampung untuk mendongkrak nilai siswa remedy. Pihaknya mengaku tetap berpegang teguh pada aturan yang dikeluarkan, bahwa siswa remedy harus mengikuti ujian semester susulan.

“Tidak benar itu mas, lembaga kami masih tetap berpegang teguh pada aturan Diknas, jika ada siswa terkena remedy ya harus ikut ujian semester susulan,” elaknya.

Menurutnya, ada kemungkinan siswa remedy melakukan itu atas kemauannya sendiri, bukan atas permintaan guru atau lembaga. Namun begitu pihaknya akan mengecek kebenaran informasi tersebut.

Dalam waktu dekat pihaknya akan mengumpulkan wali murid dan semua guru untuk meluruskan masalah itu. Jika memang benar ada kejadian seperti, pihaknya tidak akan segan-segan memberikan sanksi.

“Dalam waktu dekat akami akan mengumpul wali dan guru, biar kejadian ini tidak berlarut-larut dan cepat menemukan solusi, tidak enak juga kalau lembaga kami dituding memberikan denda atau menerima sogok telur ayam kampung dari siswa,” pungkasnya. (Zai/udien).

Tinggalkan Balasan