Lima Ekor Lutung Jawa  dari Caban Talun Dilepas Ke Hutan Lindung

oleh -149 views

Batu, Suara Indonesia-News.Com – Lima ekor lutung  jawa dari Coban talun, Rabu pagi  (4/11) di lepas ke hutan lindung  kondang merak Malang selatan oleh  Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Jatim bersama The Aspinall Faoundation Indonesia

Suyatno Sukandar  kepala Balai besar KSDA Jawa timur mengatakan  kelima lutung Jawa tersebut  masing-masing  terdiri dari  satu ekor jantan dewasa,  dan empat betina dewasa. Dari jumlah tersebut  satu individu lutung (melon)  merupakan lutung yang dikirim  dari luar negeri

“Sedangkan  empat lutung  lainya yaitu imron, juminten merlyn  dan nelly  itu hasil penyerahan dari masyarakat Malang raya, jember dan Surabaya.  Khusus Melon merupakan hasil pengiriman dari taman satwa milik The Aspinall Faoundation di Inggris,” kata Suyatno, Rabu (4/11).

Menurutnya, Dipilihnya kawasan hutan lindung Kondangmerak sebagai tempat pelepasan kelima ekor Lutung Jawa, menurut Iwan, dikarenakan tempat itu sangat banyak tersedia makanan. Disamping itu, Pemerintah juga ingin mengembalikan populasi Lutung Jawa yang hampir punah karena diburu manusia dikawasan hutan lindung.

Satwa Lutung sendiri, jelas Suyatno, merupakan keluarga monyet yang suka makan daun Bendo (Artocarpus elastius), Laban (Vitex pubescens), budengan (Diospyros cauliflora), daun pohon lo (Ficus sp) dan daun serut serta daun Kidang termasuk daun Litsea sp.

“Semenjak tahun 2012 hingga sekarang, JLC bersama BKSDA Jatim dan Perum Perhutani sudah empat kali melepas liarkan Lutung Jawa kehutan lindung. Kalau dijumlah sudah ada 32 ekor Lutung Jawa dikembalikan kehabitatnya,” tandasnya.

Untuk wilayah pelepasannya sendiri, papar Iwan, yakni di hutan lindung Coban Talun, taman hutan raya Raden Soerjo, hutan lindung Malang Selatan yang salah satunya di Kondang Merak.

“Dari hasil penelitian kami, selama 36 tahun terdapat tiga generasi. Satu generasi usianya sekitar 12 tahun. Dan populasi Lutung Jawa terus turun karena perburuan dan perdangan satwa liar,” ujar Suyatno.

Sementara Administratur Perhutani KPH Malang, Arif menambahkan, setelah Lutung Jawa dilepas kehutan maka ada petugas dari Perhutani yang melakukan pengawasan setiap harinya. Hal itu dilakukan dengan tujuan agar satwa itu tidak diburu oleh oknum masyarakat. Ia juga menghimbau pada semua pihak supaya tidak menembak Lutung dan satwa langka lainnya agar tidak punah. (adi wiyono).

Tinggalkan Balasan