Kota Batu, suaraindonesia-news.com – Untuk mengantisipasi melambungnya harga daging sapi di pasaran menjelang lebaran, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), meminta kepada pemerintah joko widodo (Jokowi) untuk segera mengimport daging sapi segar di Negara tetangga dengan harapan bisa meminimalisir ongkos kirim.
KPPU RI Dr Muhammad Syarkawi Rauf, saat ditemui usai melakukan sidak di Desa Gunung Sari Kecamatan Bumiaji kota Batu, Sabtu (4/6/2016) siang, mengatakan untuk mengatasi tingginya harga daging sapi pemerintah harus segera mengimport daging sapi segar bukan daging sapi beku, dari Negara tetangga seperti Australia dan New Zealand.
“Tingginya harga daging sapi itu dipengaruhi karena tingginya permintaan pasar sementara stok daging sapi lokal terbatas dan tidak mencukupi untuk kebutuhan masyarakat,” jelas Syarkawi.
Hasil pemantau di beberapa daerah di Indonesia harga daging sapi bervariasi, di Jambi Rp 120 Ribu/kg, Jakarta 130 ribu/kg, Sementara di Makasar Rp 90 ribu/kg.
“Hampir semuanya di Makasar itu pasokan dagingya daging lokal, ini apa artinya kalau mereka bisa dengan jualan Rp 90 ribu, Pak jokowi ingin daging Rp 80 ribu per Kg itu bisa, karena di Makasar selisih harganya Rp 10 ribu, itu bisa dilakukan, karena biaya traportasi yang mahal itu karena ada praktek distribusi yang panjang,” kata dia.
Untuk Jakarta melambungnya harga daging sapi itu salah satunya dipengaruhi oleh factor traportasi karena daging sapi local itu diambil dari Indonesia Timur.
Sementara soal tranportasi, kata dia, kapal ternak pengangkut sapi dari Indonesia bagian timur hanya bisa dilakukan 3 kali dalam 1 bulan dengan kapasitas mengangkut 1500 ekor sapi, padahal edealnya untuk Jakarta kebutuhan sapi setiap hari lebih dari 2000 ekor sapi. Atau 80 persen kebutuhan daging sapi itu terpusat di Jakarta.
“Sebenarnya Pemerintah jokowi untuk menjadikan harga daging sapi menjadi Rp 80 Ribu/kg itu bisa, tapi itu tidak bisa langsung, dilakukan secara bertahap, paling tidak dengan adanya impor daging sapi segar ini, lebaran ini harganya sudah bisa stabil,” ucapnya
Laporan dari beberapa daerah kata dia, terkait permintaan daging sapi datanya terkesan amburadul, data tidak ada yang singkron antara institusi satu dengan lainnya, hal ini berpengaruh pada harga daging sapi tidak stabil malah cenderung naik. Pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut harus konsisten untuk meperbaiki infrastruktur tranportasi.