HUT KE 13 KMP – Abdya, Minta Bupati Mundur

oleh -352 views

Suara Indonesia-News.Com, Blangpidie_Aceh Barat Daya – Menyambut hari ulang tahun ke 13 Aceh Barat Daya (Abdya), sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Peduli Abdya (KMP-Abdya) menggelar aksi demo di  Kantor Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK-Abdya). Kehadiran mereka mendesak Pihak Legislatif dan Eksekutif setempat secepatnya menuntaskan sejumlah kasus yang ada di Negeri Breuh Sigupai, dan  menuntut Bupati Aceh Barat Daya mundur dari jabatannya. Senin (13/04).

Pantauan sejumlah wartawan, Aksi demo yang dimulai pukul 09:00 wib, mengambil rute dari Lapangan Perseda kemudian berorasi di Simpang Cerana dan langsung menuju ke Kantor DPRK Abdya yang saat itu bertepatan dengan hari pemilihan Cawabup Aceh Barat Daya Sisa Masa Jabatan 2012-2017.

Dalam aksi tersebut melibatkan Ratusan peserta dari mahasiswa Banda Aceh yang mulanya berjalan tertib dan lancar, namun sempat terjadi aksi dorong-mendorong dengan sejumlah pegawal, baik itu pihak Satpol PP bahkan Kepolisan ketika ketua Koordinator Mizan Aminuddin Dkk meminta untuk bertemu dengan Sejumlah pihak Legislatif dan Eksekutif.

Dalam aksi yang dikawal sejumlah aparat kepolisian Polres Abdya itu, beberapa peserta aksi demo menyampaikan orasi  silih berganti. Intinya  menyorot ketidakmampuan Pihak Legislatif dan Eksekutif, setempat dalam memenuhi keingingan dan harapan Masyarakat Aceh Barat Daya juga dalam menuntaskan sejumlah kasus dugaan korupsi yang melibatkan beberapa oknum pejabat setempat.

Ketua Koordinator Lapangan KMP-Abdya, Mizan Aminuddin, turut menyampaikan orasi. “Kita bisa melihat berbagai data dan fakta yang ada saat ini, kondisi Abdya bagaikan remaja berumur 13 tahun yang tumbuh cacat. Kita bisa melihat bagaimana data yang disajikan oleh BPS terjadi penurunan angka produksi pada sektor pertanian dan perikanan dari 16.093.83 pada tahun 2012 menjadi 12.141.82 pada tahun 2014.

Lanjutnya, Kemudian lambatnya pertumbuhan ekonomi abdya saat ini berimplikasi pada menurunnya sektor primer dan sekunder yang menurut data BPS tahun 2012 berjumlah 30,68 menjadi 28,81 pada tahun ini.

Tambahnya, kemudian kita bisa melihat, bagaimana penegakan hukum kasus korupsi di abdya yang saat ini terjadi dan bisa dianggap sebagai pemecah rekor selama Abdya dipimpin oleh Ir. Jufri Hasanuddin,MM. Andai memang Bupati Ir. Jufri Hasanuddin tidak mampu memegang teguh amanah rakyat, kami persilahkan dengan memberi rasa hormat agar mundur dari jabatan Bupati, ketimbang menjadi Sampah Masyarakat Abdya.Ungkapnya.

Setelah orasi, Koordinator Aksi, Mizan Aminuddin salah satu putra Abdya membacakan pernyataan sikap yang diberi judul “Bergerak atau mati dalam penindasan”. Terdapat tiga belas poin penting untuk merespons kondisi Abdya, salah satunya, Bupati Abdya Harus Bertanggung Jawab dengan kondisi Abdya saat ini, dengan cara mencopot pejabat yang berstatus tersangka, mencopot kepala dinas yang berapor merah. Pintanya (N).

Tinggalkan Balasan