Gunung Api Dokano Halut Semburkan Debu Vulkanik

oleh -167 views
Foto gunung api Dukano Halut menyemburkan abu vulkanik

Reporter: Ipul

Halut Malut, Jumat (9/12/2016) suaraindonesia-news.com – Gunung Api Dokuno di Kecamatan Galela, Halmahera Utara, kembali meletus dan menyemburkan debu Vulkanik dengan ketinggian mencapai seribu meter dari kawah gunung. Letusan gunung terjadi, Kamis (8/12) sekitar pukul 08.50 WIT. Status gunung masih waspada level II.

Debu terpantau tertiup angin mengarah timur laut arah Kecamatan Tobelo Utara, dan jatuh di empat desa serta mengganggu aktifitas ekonomi warga. Kepala Pos Pengamatan Gunung Dukono, Iwan Amat mengatakan, ketinggian embusan abu vulkanik mencapai 1.000 meter, bertiup ke timur kecamatan Tobelo Utara. Ia mengungkapkan sampai sekarang gemuruh gunung masih terdengar.

Abu Vulkanik Gunung Dukano Ditiup Angin Masuk Ke kawasan Pemukiman
Abu Vulkanik Gunung Dukano Ditiup Angin Masuk Ke kawasan Pemukiman

“(Sebanyak) empat desa terdampak abu vulkanik (meliputi) Ruko, Domion, Popilo dan desa Siloasam. Itu di Kecamatan Tobelo Utara,” kata Iwan.

Dia mengaku sejak adanya peningkatan aktivitas tahun 2015 lalu, aktivitas yang terjadi sepanjang 2016 ini cenderung fluktuatif. Hal ini terlihat dari data seismograf dan secara visual. Namun tidak seperti 2015, yang disertai kabut hitam tebal. Untuk 2016 tidak lagi. Meski demikian, Iwan menjelaskan gunung api Dukono masih berstatus level II (waspada).

“Untuk rekomendasi kami di Status Level II itu pada radius 2 kilometer tidak boleh ada aktivitas apa pun yang dilakukan masyarakat. Sehingga tidak boleh ada masyarakat yang mendekati areal kawah yang ada di puncak gunung,” ujarnya.

Aktivitas warga terganggu hujan abu, tetapi Bandara Gamarmalamo masih normal. Keberadaan pusat gempa di gunung api Dukono ini wilayahnya jauh dari perkampungan di Halmahera Utara. “Jaraknya itu masih jauh. Itu 10 kilometer,” kata Iwan menambahkan.

Berdasarkan catatan Pos Pengamatan Gunung Api Dukono aktivitas kegempaan didominasi gempa tremor dengan amplitudo 0,5-6 milimeter. Dari pantauan sampai sekarang aktivitas Bandara Gamarmalamo, di Desa Dukolamo, Kecamatan Galela masih aman dari abu vulkanik.

Tinggalkan Balasan