Reporter: Rusdi Hanafiah
IDI, Selasa (9/5/2017) suaraindonesia-news.com – Dinas Syariat Islam (DSI) Kabupaten Aceh Timur, menggelar Diklat Dewan Hakim dan Pelatih Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) yang dimulai 8 – 10 Mei 2017. Kegiatan tersebut dibuka oleh Bupati Aceh Timur melalui Asisten II Setdakab Aceh Timur, Usman A. Rachman, SH, S.IP, di Gedung Serbaguna Idi, Senin 8 Mei 2017 Pukul 15:00 Wib.
Dalam kesempatan itu Kajari Aceh Timur H. M. Ali Akbar, SH, MH, Wakil Ketua DPRK Aceh Timur, Samsul Akbar, SE, Ketua Mahkamah Syariah Aceh Timur, Asnawi Hadit dan perwakilan Polres Aceh Timur dan Makodim 0104 Aceh Timur.
Narasumber yang akan menjadi pemateri selama berlangsung Diklat Dewan Hakim dan Pelatih antara lain Drs. H. Ridwan Johan, Drs. H. Jailani Mahmud, H. Ramli Yunus S. Ag Zamni Yunus S. Ag, Drs. H. Sualip. SHI. MH, T. Mardhatillah. SHI. MH, Dr. H Fauzi Saleh, MA, Dr. H. Jabar Sabil, MA, H. Yunus Jamil, MA dan Drs. H. Amin Chuzani.
Ketua Panitia Pelaksana, Rusydi, dalam laporannya mengatakan, melalui Diklat Teknis Dewan Hakim dan Pelatih MTQ dapat meningkatkan wawasan dan profesionalisme dewan hakim dan pelatih MTQ di Kab. Aceh Timur.
“Peserta yang mengikuti sebanyak 100 orang, dengan rincian 72 orang peserta Katagori Pelatih dan 28 peserta Katagori Dewan Hakim,” katanya.
Bupati Aceh Timur H. Hasballah HM. Thaib dalam sambutan yang dibacakan Asisten II Setdakab Aceh Timur, Usman A. Rachman, kegiatan tersebut bertujuan menambah wawasan keilmuan dan pemahaman dalam memaknai Alquran yang merupakan dorongan bagi umat Islam di Indonesia.
“Secara nasional dapat mewujudkan pembangunan nasional guna mencapai kemakmuran lahir dan batin, materil dan spiritual,” kata Usman.
Disisi lain, Usman A. Rachman juga meminta peserta untuk menekuni kegiatan tersebut dengan harapan kedepan akan lahir dewan hakim dan pelatih MTQ di Kab. Aceh Timur, yang handal dan profesional serta memiliki kemampuan untuk mengisi porsi di Lembaga Pembinaan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Aceh Timur.
“Mari kita bangkitkan semangat qur’ani sebagaimana kejayaan Aceh Timur, tempo dulu,” ujar Usman.
