SUMENEP, Selasa (08/05/218) suaraindonesia-news.com – Seorang jurnalis televisi mengalami perlakuan arogan dari seorang oknum staf Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Madura, Jawa Timur. Jurnalis yang sedang melakukan tugas peliputan itu mengalami tamparan yang juga mengenai kamera.
Meski tidak mengalami kerusakan pada alat kerjanya, tetapi hal yang dilakukan oleh oknum staf itu tampak terlihat untuk berusaha dalam menghalang-halangi proses peliputan.
Terkait insiden tersebut, Setia Budi (Didik) yang merupakan korban dari perlakuan arogan oknum staf itu, mengaku hendak meminta keterangan kepada Kepala Bidang (Kabid) Kesejahteraan Keluarga di lingkup Dinkes. Namun, secara tiba-tiba dirinya mendapat perlakuan yang tidak wajar dan secara tiba-tiba tangan dari perempuan berhijab hitam (oknum staf,red) tersebut langsung memukul kameranya.
https://youtu.be/i_OP6jvn90o
“Saya tidak tahu kenapa bersikap arogan. Padahal saya hanya ingin meminta keterangan terkait adanya temuan warga yang mengalami lumpuh di Desa Longos, Kecamatan Gapura,” ujar Didik salah satu jurnalis televisi Net TV, Selasa sore (08/05).
Dalam aksi arogannya oknum staf tersebut berhasil terekam oleh kamera korban, dan perempuan yang bertingkah arogan itu dipastikan merupakan pegawai Dinkes Sumenep, serta dari identitasnya diketahui bernama Rahmah Kholifah.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Kepegawaian Dinkes Sumenep, Nur Insan saat dikonfirmasi sejumlah media terkait insident tersebut mengatakan selama ini jurnalis tidak pernah di halang-halangi atau harus ada persyaratan khusus untuk mendapatkan informasi dari Dinkes. Dimungkinkan insident dimaksud ada kesalahan komunikasi.
“Iya mungkin hanya salah mis komunikasi saja, dan lagi dimungkinkan karena efek dari rasa capek bekerja seharian,” terang Nur Insan melalui sambungan telephonenya.
Disinggung tindakan yang akan diambil terhadap sikap arogan oknum staf tersebut. Pihaknya pun berjanji akan melakukan klarifikasi kebenarannya.
“Insya allah besok kalau pak kepala dinas datang, kita akan minta untuk bincang-bincang sebetulnya apa yang terjadi,” pungkasnya.
Reporter : Syaiful
Editor : Amin
Publisher : Imam












