Antisipasi Krisis, BI Malang Pemantau Di 124 Pasar

oleh -166 views
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dudi Herawadi

Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Untuk mengetahui pergerakan Rupiah  dan  mencegah timbulnya krisis moneter, Bank Indonesia (BI)  Jawa Timur Kawasan Tengah Selatan  kini mulai  pasang strategi,  Bank yang berdiri di Malang  tahun 1915 ini setiap hari  terus melakukan pemantauan  harga barang kebutuhan pokok  di 124 pasar, baik pasar tradional maupun pasar modern.

Mengetahui pergerakan rupiah dan pemantauan itu, Di 124 pasar itu yang dimaksud BI adalah meliputi wilayah  Probolinggo Kabupaten dan kota, Pasuruan kota dan Kabupaten  serta Malang Raya. Untuk kota Batu, ada empat pasar yang dilakukan pemantauan setiap hari oleh BI yakni Pasar Besar Batu, Pasar Selecta, Pasar Jatim Park dan Pasar Songgoriti.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dudi Herawadi  saat ditemui  acara edukasi Kebanksentralan, Sabtu (28/11/2015)  di halaman  kantor Dinas perumahan  Kota Batu  mengatakan pemantauan harga kebutuhan pokok dan harga-harga barang disejumlah pasar  itu adalah sangat penting. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur tekanan  resiko yang timbul.serta mengetahui pergerakan rupiah

“Kami setiap hari melakukan pemantaun harga-harga  barang  di pasar, yang dimaksudkan untuk mengukur  tekanan resiko yang timbul, khususnya gangguan yang bersifat sistemik dan dapat menciptakan krisis” Kata Dedi Herawadi.

Menurut laki-laki  kelahiran Bandung ini, mendeteksi secara dini ini diharapkan  akan mampu melakukan pencegahan  terjadinya instabilitas keuangan yang dapat mematikan perekonomian.

“Salah satu langkah yang dilakukan BI, melakukan koordinasi  dan kerja sama  dengan istansi pemerintah dan swasta, seperti dinas perindustrian dan perdaganagan kota dan Kabupaten,  termasuk UPTD pasar” jelasnya.

Selain melakukan pemantauan dan pengawasan harga pasar, pihaknya juga  melakukan sesi edukasi kebanksentralan, masyarakat diberikan  penjelasan mengenai peran bank Indonesia  di bidang system pembayaran  antara lain informasi mengenai ciri uang rupiah dan gerakan nasional non tunai, seperti alat pembayaran menggunakan kartu  serta pengunaan uang elektronik.

Ia juga berharap kegiatan Edukasi yang dilakukan oleh BI, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai  pentingnya pemahaman ciri keaslian uang rupiah, perlakuan uang rupiah yang baik dan manfaat instrumen pembayaran non tunai (Adi Wiyono).

Tinggalkan Balasan