Kota Batu, Suara Indonesia-News.Com – Untuk mengetahui pergerakan Rupiah dan mencegah timbulnya krisis moneter, Bank Indonesia (BI) Jawa Timur Kawasan Tengah Selatan kini mulai pasang strategi, Bank yang berdiri di Malang tahun 1915 ini setiap hari terus melakukan pemantauan harga barang kebutuhan pokok di 124 pasar, baik pasar tradional maupun pasar modern.
Mengetahui pergerakan rupiah dan pemantauan itu, Di 124 pasar itu yang dimaksud BI adalah meliputi wilayah Probolinggo Kabupaten dan kota, Pasuruan kota dan Kabupaten serta Malang Raya. Untuk kota Batu, ada empat pasar yang dilakukan pemantauan setiap hari oleh BI yakni Pasar Besar Batu, Pasar Selecta, Pasar Jatim Park dan Pasar Songgoriti.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dudi Herawadi saat ditemui acara edukasi Kebanksentralan, Sabtu (28/11/2015) di halaman kantor Dinas perumahan Kota Batu mengatakan pemantauan harga kebutuhan pokok dan harga-harga barang disejumlah pasar itu adalah sangat penting. Hal ini dimaksudkan untuk mengukur tekanan resiko yang timbul.serta mengetahui pergerakan rupiah
“Kami setiap hari melakukan pemantaun harga-harga barang di pasar, yang dimaksudkan untuk mengukur tekanan resiko yang timbul, khususnya gangguan yang bersifat sistemik dan dapat menciptakan krisis” Kata Dedi Herawadi.
Menurut laki-laki kelahiran Bandung ini, mendeteksi secara dini ini diharapkan akan mampu melakukan pencegahan terjadinya instabilitas keuangan yang dapat mematikan perekonomian.
“Salah satu langkah yang dilakukan BI, melakukan koordinasi dan kerja sama dengan istansi pemerintah dan swasta, seperti dinas perindustrian dan perdaganagan kota dan Kabupaten, termasuk UPTD pasar” jelasnya.
Selain melakukan pemantauan dan pengawasan harga pasar, pihaknya juga melakukan sesi edukasi kebanksentralan, masyarakat diberikan penjelasan mengenai peran bank Indonesia di bidang system pembayaran antara lain informasi mengenai ciri uang rupiah dan gerakan nasional non tunai, seperti alat pembayaran menggunakan kartu serta pengunaan uang elektronik.
Ia juga berharap kegiatan Edukasi yang dilakukan oleh BI, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pemahaman ciri keaslian uang rupiah, perlakuan uang rupiah yang baik dan manfaat instrumen pembayaran non tunai (Adi Wiyono).