Reporter: Adi Wiyono
Kota Batu, suaraindonesia-news.com – Melonjaknya harga daging sapi diatas Rp 100 ribu serta dibarengi dengan rendahnya harga susu sapi dipasaran membuat para petani peternak sapi beralih fungsi, sapi yang semula dijadikan produksi susu, kini sebagian petani dijadikan produksi pedaging sapi, mereka lebih memilih menjadi peternak pedaging sapi dari pada produksi susu.
Akibatnya, di Pujon Kabupaten Malang yang dulu sebagi penyumbang produksi susu terbesar Jawa timur, sejak empat tahun terakhir ini produksi susu terus mengalami penurunan, Data Kop Sae atau koperasi susu Pujon yang disampaikan kepada Gapoktan Sari Agung desa Pujon kidul menyebut bahwa empat tahun lalu produksi susu sapi Pujon per harinya bisa mencapi 120 ton, tetapi hingga memasuki tahun 2016 produksi susu sapi tinggal 80 ton per hari.
Muslimin Ketua Gapoktan desa Pujon Kidul Kecamatan Pujon Kabupaten Malang, saat dilakukan dengar pendapat dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan BNI, Kamis (22/6/2016) mengatakan menurunnya jumlah produksi susu sapi, karena harga susu di pasaran sekarang ini tidak lagi menjanjikan, para petani lebih memilih menjadi peternak pedaging sapi.
“Dulu disini banyak petani peternak susu, tetapi lama kelamaan sebagian mereka menjualnya, karena harga daging sapi mahal,” kata Muslimin
Untuk itu pihaknya meminta kepada pemerintah atau OJK untuk memberikan perlindungan terkait produksi susu dan jaminan harga, serta memberikan modal usaha dengan bunga ringan agar mereka depannya merasa aman dan bekerja secara maksimal dan pemerintah kalau bisa memberikan bantuan berupa sapi, agar desanya itu semakin jaya
Udi Hartoko kepala desa Pujon Kidul membenarkan kalau produksi susu di Pujon secara keseluruhan termasuk pujon kidul sekarang ini produksinya terus menurun, sejak empat tahun lalu jumlah sapi perahan di desanya diatas 2000 tetapi sekarang ini tinggal 1650 sapi perahan atau hanya mampu rata-rata memproduksi susu sapi per harinya 6.383 liter, pada tahun lalu beberapa petani membuang susunya gara-gara harganya jatuh, tidak seimbang dengan biaya perawatan
Menanggapi keluhan warga agar Pemerintah dan OJK serta Bank ada jaminan terkait harga dan produksi, Rahmad Waluyanto Wakil Ketua OJK merespon dengan positif, perlindungan harga dan jaminan produksi itu adalah penting bagi para peternak sapi.
“Usulan para petani itu bagus, kita tinggal mewujudkannya saja, kita sebenarnya sudah memikirkan seperti itu yaitu berbentuk asuransi, dengan harapan agar para peternak sapi itu tidak ragu-ragu lagi beternak sapi perahan, mereka aman karena ada perlindungan,” kata Rahmad,
Menurutnya, kehadirannya ke Pujon kidul itu tidak lain ingin mensejasterakan warga, agar ekonominya lebih maju, terutama pada industry pertanian dan peternakan.
“Intinya bagaimana kita bisa bekerja dengan baik, dengan memperbaiki bisnis diindustri pertanian, baik peternak maupun pertanian saling mendukung yaitu dengan proses nilai,” jelasnya
Ia juga berkeinginan agar sapi perah yang dipeliharanya itu juga menjadi multi fungsi, selain produksi susu, daging, limbahnya juga bisa menghasilkan pupuk organic atau industry lain yang memiliki nilai ekonomi.