MANOKWARI, Jumat (28 Juli 2017) suaraindonesia-news.com – 300 calon Mahasiswa yang namanya tidak lulus dalam tes lokal masuk perguruan tinggi UNIPA meminta kebijakan dari pihak UNIPA beberapa hari yang lalu tepatnya Selasa (25/07) Siang.
Mereka menyambangi Kantor Rektorat dan disambut baik oleh Wakil Rektor 1 dan Wakil 3 UNIPA di Rektorat UNIPA.
Salah satu Mahasiswa yang memimpin calon Mahasiswa bertemu pimpinan UNIPA, Geraldus Tembut mengatakan Kampus UNIPA ada untuk Mahasiswa Papua. Baca Juga: Jarang Ngantor, AGRIPERA Gelar Aksi Unjuk Rasa di Kantor DPRD Raja Ampat
“Oleh sebab itu, saat ini Kami datang untuk meminta kebijakan pimpinan UNIPA terkait beberapa calon mahasiswa yang namanya tidak ada dalam hasil tes seleksi,” tegas Geraldus.
Wakil Rektor 3 Hendrikus Arwam, S.S., M.Hum dalam pengarahannya mengatakan, Semua calon Mahasiswa yang mau kuliah di UNIPA harus mengikuti tes, hal ini melatih kemampuan calon Mahasiswa.
“Kami tidak bisa mengambil kebijakan yang keliru atau kurang tepat didalam menyeleksi Mahasiswa,” kata Arwam.
Wakil Rektor 1, Ir. Deky Erari, menambahkan dalam pengarahannya, Ada beberapa hal yg membuat calon mahasiswa tidak didalam seleksi masuk UNIPA yakni, ada yg mendaftar namun tdk ikut tes, jurusan Sosial memilih jurusan IPA, Fasilitas Daya tampung ruang kuliah terbatas.
“Ada Kampus Komunitas Sagu Sorong selatan, jenjang D2 yg dimiliki oleh UNIPA, kalau 300 calon mahasiswa berminat maka akan dibicarakan ke Rektor,” Jelas Erari.
Terkait semua kebijakan terhadap 300 calon Mahasiswa yg menginginkan kuliah di UNIPA ini, Wakil Rektor 1 dan Wakil Rektor 3 menyampaikan akan memberi tahu kepada Rektor UNIPA sebagai pengambil kebijakan tertinggi.
Saat ini Rektor UNIPA sementara melakukan tugas keluar daerah, sehingga para calon mahasiswa ini diminta sabar setelah Rektor ada ditempat. (Maikel).